Duniatumbuhan.com – Bunga lavender tergolong ke dalam tipe rumput-rumputan mempunyai lebih dari 25 spesies sehingga keistimewaan morfologinya juga tidak sama antar tipenya meskipun tidak secara signifikan. Umumnya daun tumbuhan ini punya bentuk menyirip dan tertutup oleh bulu-bulu lembut terkandung minyak esensial.
Bunga lavender ini mempunyai bentuk seperti alang-alang, dan dikenal masyarakat dari warnanya yaitu ungu. Namun ternyata itu hanya satu dari sekian warna dari jenis bunga lavender, warna lainnya bisa berupa biru, kuning dan ungu kehitaman atau kekuningan.
Warna tersebut saling berdampingan di dalam satu tangkai sehingga mampu meciptakan perpaduan warna begitu indah.
Daftar Isi
Taksonomi Bunga Lavender
Berikut ini adalah susunan klasifikasi ilmiah tanaman lavender, yaitu:
Divisi | Tracheophyta |
Upadivisi | Spermatophytina |
Klad | angiosperms |
Klad | mesangiosperms |
Klad | eudicots |
Klad | core eudicots |
Klad | asterids |
Klad | lamiids |
Ordo | Lamiales |
Famili | Lamiaceae |
Upafamili | Nepetoideae |
Genus | Lavandula |
Cara Menanam Bunga Lavender Dalam Pot di Rumah
Bunga lavender identik dengan ciri istimewanya yakni mempunyai warna ungu. Karena mempunyai bunga cantik banyak orang mencari cara menanam bunga lavender dalam pot di rumah untuk dijadikan hiasan dirumahnya baik itu di rungan maupun pekarangan rumahnya.
Terlebih lagi bunga lavender paling populer dengan manfaatnya yang bisa mengusir nyamuk karena bau harumnya.
Bunga lavender mempunyai beragam tipe tersebar di beraneka macam negara. Di antara jumlah tipe begitu banyak tentunya wajib memilih tipe mana yang diinginkan.
Untuk itu, perlu mencari tahu sebelumnya mengenai kelemahan maupun kelebihan dari tipe bibit bunga tersebut. Terpenting wajib memahami tipe bunga lavender yang cocok tumbuh di lingkungan sekitar.
Bibit yang digunakan tiadak boleh asal-asalan wajib mempunyai kualitas diatas rata-rata, bagaimana metode untuk pemilihan bibit tersebut berkualitas atau tidak??
Pertama wajib membeli bibit tersebut di toko khusus penyedia bibit, tentunya hal tersebut mempunyai tujuan untuk memperoleh bibit yang bagus. Pilihlah bibit secara kasat mata nampak bersih dan terlepas dari parasit seperti kutu dan semut.
Jangan lupa melihat tanggal kadaluarsa dari bibit, usahakan tidak membeli bibit yang telah melewati masa kadarluarsa atau terlalu dekat.
Tips dalam pemilihan bibit berkualitas adalah pilih bibit dengan masa atau tanggal kadarluarsa paling jauh. Pada hakikatnya bibit bunga lavender akan melemah jika semakin lama tersimpan.
Cara Menanam Lavender dari Batang
Sesudah berusia sekitar 6 hingga 12 bulan, lavender akan mulai berbunga. Untuk memperbanyak bunga lavender bisa dikerjakan dengan melakukan stek batang. Untuk cara menanam lavender dari batang yakni batang tanaman lavender yang sudah berusia cukup tua dipotong selanjutnya sesudah itu dapat langsung ditanam di tanah.
Awal penanaman dengan stek batang ini memang batang akan nampak rontok danb layu tetapi tak lama selanjutnya tunas baru akan mulai muncul dari buku-buku batang. Catatan: jangan letakkan atau tanam batang stek lavender pada tempat yang panas.
Cara Penyemaian Bibit Lavender
Setelah tunas bunga lavender telah tumbuh dan mempunyai ketinggian sekitar 5 cm, benih bisa dipindah tanamkan ke dalam pot tanam yang berukuran cukup besar. Supaya nantinya tak harus repot lagi memindahkan ke dalam pot lain.
Apabila bunga lavender tak mungkin ditanam dalam pot, pastikan ditanam pada tempat yang memperoleh terik matahari cukup. Idealnya bunga lavender memperoleh terik matahari selama 7 hingga 8 jam per hari secara maksimal untuk proses fotosintesis.
Dalam melakukan cara penyemaian bibit lavender ini, pastikan media tanam yang dipakai mempunyai sistem aerasi bagus. Karena bunga lavender tidak sangat suka lingkungan lembab dan mempunyai curah hujan tinggi.
Cara Merawat Lavender dalam pot
Lakukanlah penyiraman secara bersiklus untuk mempertahankan supaya media tanam kekeringan. Jangan pula melakukan penyiraman secara berlebihan supaya tanah terlalu lembab karena hal tersebut akan memicu pembusukan di bagian batang bunga.
Seiring meningkatnya usia, tumbuhan ini tidak lagi memerlukan ketersediaan air yang terlalu banyak sehingga dapat menurunkan aktivitas menyiram tanaman. Untuk mempertahankan tingkat kekeringan tanah, diharapkan pot mempunyai sistem drainase yang bagus agar air tidak menggenang.
Pemupukan
Cara merawat lavender dalam pot yang kedua yakni menjaga tingkat kesuburan media tanam. Kesuburan yang dimiliki oleh media tanam semakin lama akan semakin berkurang maka sangat dibutuhkanh pemberian pupuk ulang. Hal ini bertujuan supaya tanaman bunga lavender dapat memperoleh nutrisi cukup untuk perkembangannya.
Pemberian pupuk tersebut dikerjakan dengan memakai pupuk organik seperti pupuk kandang atau juga bisa pupuk kompos. Pengerjaannya dikerjakan minimal sejumlah 2 minggu sekali. Sebenarnya pemakaian pupuk kimia juga boleh tapi asalkan dengan dosis yang cukup dan pemberiannya jangan terlalu sering.
Pemangkasan
Pangkaslah cabang bunga yang kurang rapi, selain memperindah bentuk dari tanaman, hal tersebut dapat membantu tunas baru untuk tumbuh. Dianjurkan supaya cara merawat lavender dalam pot berhasil perlu melakukan pemangkasan setidaknya satu kali dalam satu tahun.
Jika lavender telah tumbuh tinggi dan besar, potonglah 1/3 dari menyeluruh bagiannya.
Penyiangan
Guna membudidayakan dan menunjang tumbuhnya tanaman bunga lavender, harap untuk memastikan tanaman sudah menyerap nutrisi-nutrisi dalam tanah dengan baik. Jangan sampai membiarkan tanaman parasit seperti gulma mengambil nutrisi dari bunga lavender.
Untuk menghindarkan hal itu terjadi, perlu untuk memberantas gulma-gulma penggangu . Caranya adalah dengan mencabut tanaman-tanaman liar di dekat tanaman bunga lavender, lakukanlah hal tersebut secara terencana untuk menunjang keberuntungan dalam bercocok tanam.
Demikian sedikit cara menanam bunga lavender dalam pot di rumah baik menggunakan cara batang maupun biji. Semoga hal tersebut dapat membantu menyelesaikan masalah yang dimiliki dalam proses budidaya bunga lavender.