Cara Menanam Kelor di Pot Agar Berdaun Lebat

Duniatumbuhan.comKhasiat dan manfaat tanaman kelor terhadap kesehatan telah banyak dipublikasikan. Diantaranya serbuk biji kelor mampu menumpas bakteri escherichia coli, streptocoocus faecalis dan salmonella typymurium. Sehingga di afrika biji kelor dimanfaatkan untuk mendeteksi pencemaran air oleh bakteri-bakteri tadi.

Selain itu, tanaman pohon kelor yang tumbuh rimbun berguna sebagai penahan angin dan pencegah erosi tanah. Cara menanam kelor di pot juga tidak sulit, sebelum menanam sebisa mungkin persiapkan dulu alat dan bahannya

  • Media tanam, media tanam bisa berupa kompos atau sekam bakar.
  • Sesuaikan ukuran pot dengan pohon yang akan di tanam
  • Bibit kelor ada dua pilihan stek dan biji berwarna hitam.
  • Jika ingin menggunakan cara menanam kelor dengan stek batang maka tumbuhan akan lebih cepat berkembang.
  • Air secukupnya

Jika semuanya sudah siap maka penanaman bisa dimulai.

  1. Masukkan media ke dalam pot, pemilihan media yang subur dapat mempercepat perkembangan.
  2. Siramkan air ke media tanam sampai menjadi basah secara merata.
  3. Rendam biji kelor selama 24 jam, perendaman perlu dikerjakan, jika menanam dari bijinya.
  4. Jika menggunakan stek cukup tancapkan batang ke dalam media tanam.
  5. Pindahkan pot ke tempat yang teduh / tidak mengalami terik matahari langsung.
  6. Jika media kering, siram media dengan air secukupnya.
  7. Baik dari stek maupun biji, kelor membutuhkan waktu yang sama yakni 15 hari supaya bisa terkena terik matahari.

Cara Merawat Kelor di Pot

Cara Merawat Kelor di Pot

Tanaman kelor bisa tumbuh dengan subur seandainya dikerjakan perawatan yang konsisten. Pada fase pembibitan dalam cara menanam kelor di pot, tanaman dapat dipindahkan pada daerah yang teduh. Sesudah pindah tanam terik matahari yang cukup dibutuhkan untuk perkembangannya.

Baca Juga :  Pohon Pule Liar, Tanaman Angker yang Kaya Manfaat

Penyiraman dikerjakan satu kali sehari karena kelor rentan terhadap genangan dan memerlukan tanah dengan drainase yang bagus. Selain itu, penggunaan stek dalam cara menanam kelor dalam pot mempunyai akar serabut juga rentan terhadap hujan dan angin.

Pada umur 3 – lima bulan sesudah tanam cabang tanaman kelor perlu dipangkas untuk meningkatkan percabangan, meningkatkan hasil dan mempermudah pemanenan. Pemangkasan dikerjakan pada tunas apikal (10 cm dari atas) saat tinggi pohon mencapai 0,6 – 1 m. Sesudah perkembangannya teratur pemangkasan bisa dikerjakan 10 cm saat mencapai panjang 20 cm.

Hama Tanaman Kelor Dalam Pot

Hama yang biasa menyerang terutama saat memakai metode cara menanam kelor dalam pot ialah belalang, jangkrik, ulat dan rayap. Serangga dapat dapat memicu kerusakan daun, tunas, bunga, tunas, buah atau biji serta gangguan peredaran getah.

Untuk menyembuhkan serangan belalang dan ulat dengan memotong kembali batang pohon, tanpa meninggalkan bagian dimana daun tumbuh. Sedangkan serangan rayap dapat diatasi memakai bahan organik seperti menebarkan pasta biji mimba ke tanah, memupuk abu di dasar tanaman.

Penyakit yang biasanya menyerang tanaman kelor yakni jamur cercospora spp dan septoria lycopersici. Serangan jamur tersebut akan dapat memicu bintik-bintik cokelat yang muncul dan menutupi permukaan daun sehingga daun akan menguning serta mati.

Untuk mengendalikan perkembangan jamur yang sering menyerang pada cara menanam kelor dengan stek batang maka bisa menggunakan ekstrak biji mimba yang dilakukan penyemprotan pada permukaan tanaman. Selain itu, gulma yang terdapat disekitar tanaman juga wajib dimusnahkan supaya tidak menjadi sarang tumbuhnya jamur.

Manfaat Daun Kelor

Bubuk daun kelor pun kerap disebut sebagai sumber protein karena mengandung sembilan asam amino esensial. Selain itu, daun kelor juga mempunyai potensi untuk memberikan keperluan di dalam tubuh manusia. Tidak berkecukupan dan juga mempunyai sifat yang bagus untuk penyembuhan.

Baca Juga :  Jenis-Jenis Rumput Liar dan Gambarnya Detail

1. Melawan diabetes

Kelor mengandung asam klorogenik yang sudah dipercaya dapat membantu mengendalikan kadar gula darah. Sehingga memungkinkan sel untuk mengambil atau melepaskan glukosa sesuai keperluan.

Selain asam klorogenik, senyawa isothiocyanate dengan kandungan dalam daun kelor juga mampu memberikan perlindungan alami terhadap diabetes. Daun kelor juga mempunyai efek positif pada kontrol glukosa darah dan kadar insulin pada pasien dengan diabetes.

2. Memberi perlindungan organ hati

Hati bertanggung jawab untuk detoksifikasi darah, produksi empedu, metabolisme fruktosa, metabolism lemak, dan pemrosesan nutrisi. Fungsi-fungsi ini hanya bisa dikerjakan dengan bantuan enzim hati. Maka, sangat perlu untuk mempertahankan enzim hati pada level normal.

Daun kelor memiliki kandungan polifenol yang mampu memberi perlindungan hati dari oksidasi, toksisitas, dan kerusakan. Kelor dapat menurunkan kerusakan hati dan fibrosis. Minyak dari kelor juga mampu mengembalikan enzim hati ke tingkat normal, menurunkan stres oksidatif, dan meningkatkan kandungan protein di hati.

Daun kelor dapat membantu mengatasi beberapa gangguan lambung seperti sambelit, gastritis, dan kolitis ulserativa. Sifat antibiotik dan antibakteri dari kelor dapat membantu menghambat perkembangan beraneka virus. Kandungan vitamin b yang tinggi pada daun kelor juga membantu merawat kesehatan pencernaan.

4. Mencegah timbulnya peradangan

Salah satu fungsi dari tanaman herbal ialah mempunyai kekuatan yang sama seperti obat konvensional namun tidak mempunyai efek samping. Kelor mengandung campuran asam amino esensial, filonutrien karotenoid dan antioksidan yang bekerja seperti obat anjenisradangan yang terdapat di pasaran.

Daun kelor punya beragam senyawa anjenisnuaan yang bisa mengurangi stres oksidatif dan peradangan. Hal ini berkaitan dengan berkurangnya resiko penyakit parah seperti segala jenis kanker, diabetes, hipertensi, dan gangguan mata terkait usia.

Baca Juga :  Pohon Mangrove: Jenis, Penanaman, Perawatan & Manfaatnya
Bagikan Artikel :
About Ibnoe

Ibnoe penulis DuniaTumbuhan.com, adalah seorang tukang kebun berusia 40 tahun, memulai perjalanan saya di dunia tanaman saat remaja. Melalui pengalaman luas saya dalam berkebun, saya cenderung memberikan konten berkebun dengan kualitas terbaik dan paling mendalam di internet.

Leave a Comment