Duniatumbuhan.com – Kale adalah salah satu jenis tanaman yang mirip dengan sawi atau caisim serta kembang kol. Bedanya sayuran kale memiliki ciri warna hijau pada daunnya atau keunguan. Pada bagian pusatnya tidak berbentuk kepala seperti kol tetapi daun seperti sawi.
Asal kale adalah dari Mediterania Timur dan Asia Kecil yakni Yunani. Budidaya Kale terkenal lambat sebagai makanan pada tahun 2000 SM. Varietas tanaman Kale yang berdaun keriting sudah dikenal pada abad ke 4 SM bersamaan dengan sawi berdaun datar.
Sedangkan di Eropa Barat pada abad ke 13 semua varietas kubis dikenal sebagai kubis keras. Baru pada di abad ke 14 di Inggris barulah dibedakan antara kubis keriting yaitu kale dan juga kubis keras.
Daftar Isi
Taksonomi Sayuran Kale
Kale atau kubis keriting merupakan salah satu tumbuhan kultivar yang termasuk sebagai spesies Brassica oleracea. Di mana tanaman ini memiliki daun yang bisa dikonsumsi sekaligus tanaman hias.
Termasuk dalam tanaman divisi Spermatophyta yaitu tumbuhan berbiji dan subdivisi: Angiospermae yakni biji berada di dalam buah. Istilah kale sebenarnya berasal dari bahasa Belanda yang memiliki makna kubis petani.
Tanaman yang jika dilihat sekilas seperti brokoli ini merupakan sayuran kelas Dicotyledonae dan famili Cruciferae. Konsumsi kale bisa dilakukan secara langsung tanpa harus diolah lagi. Hanya perlu dicuci bersih dan dicampur dengan sayuran lainnya menjadi salad.
Baca Juga: Nama Nama Sayuran Yang Harus Diketahui!
Daun keriting kale yang termasuk genus Brassica ini lebih cocok juga untuk diolah menjadi jus atau smoothies yakni makanan diet. Rasanya adalah pedas dan pahit untuk daun yang tua, namun pada daun yang muda rasa pahitnya berkurang.
Jenis Jenis Kale
Meskipun pada abad ke 14 hanya dibagi dua yakni kubis keras dan kubis keriting yakni kale, saat ini justru memiliki lebih banyak jenis berkat pembudidayaan. Adapun beberapa jenis kale yang saat ini banyak dikonsumsi adalah:
1. Kale Red Russian
Seperti namanya warna dari kale ini adalah merah keunguan di bagian batangnya sedangkan daunnya tetap hijau tua. Ciri khas dari jenis ini adalah rasanya yang manis serta empuk.
Sangat kuat dengan suhu dingin sehingga subur di negara dengan musim salju. Ukurannya cenderung kecil oleh karena itu disebut juga sebagai daun bayi. Bisa dikonsumsi mentah sebagai salad atau diolah. Tanaman ini bisa memiliki tinggi hingga 61 sampai 91 cm.
2. Kale Winterbor
Inilah yang paling populer dengan nama kale keriting dan sama seperti jenis sebelumnya sangat tahan terhadap suhu yang dingin. Bahkan ketika suhu beku tanaman kale ini masih tetap bisa bertahan.
Daunnya sangat unik dengan warna hijau kebiruan dan tinggi tanamannya bisa sampai 91 cm. Daunnya jauh lebih tebal dan lebih kerap diolah sebagai sup.
3. Kale Lacinato
Salah satu kale yang dengan tekstur yang sangat empuk sehingga cocok diolah sebagai salad. Merupakan jenis kale Italia yang memiliki bentuk daun mirip sebilah pedang dan warnanya adalah hijau tua.
Tanaman ini bisa tumbuh hingga 91 cm dan kerap menjadi bahan utama kuliner tradisional Tuscania. Kandungan serta dan vitamin C nya sangat tinggi tidak heran banyak orang yang menyukainya selain tekstur yang empuk.
4. Kale Scarlet
Warna daun dari kale ini adalah ungu, sangat berbeda dengan ketiga jenis lainnya. Tinggi tanamannya bisa sampai 91 cm dan bisa dijadikan masakan salad atau sup. Jika bagian daun masih mudah sebaiknya diolah sebagai salad karena cenderung empuk.
Kale ini dipercaya dapat berperan sebagai antioksidan yang kuat karena kandungan alfa tokoferol di dalamnya. Selain itu kekebalan tubuh dalam melawan peradangan pun sangat baik.
5. Kale Redbor
Warnanya juga ungu kemerahan dan teksturnya berenda. Tinggi tanamannya juga bisa sampai 91 cm dan rasanya sangat menarik karena lebih renyah namun tetap empuk. Jika ditambahkan sebagai hidangan salad akan membuat makanan tampak estetik.
Beberapa orang Barat lebih suka memasang kale ini menjadi salad atau tambahan sayuran dalam pasta. Tidak perlu memotong dengan pisau daunnya bisa langsung dirobek.
6. Kale Dakibor
Warnanya hijau tua dengan daun yang melengkung secara rapat. Tanaman ini bisa memiliki tinggi hingga 51 cm dan bisa tumbuh di cuaca apa saja. Daunnya yang muda lebih cocok digunakan sebagai salad karena empuk.
Kale Dakibor sendiri menjadi salah satu jenis kale yang menjadi favorit. Apalagi dengan kandungan serta prebiotiknya yang bagus untuk pencernaan. Bahan makanan ini juga kerap disarankan untuk diet.
Cara Menanam dan Merawat Kale
Kale menjadi salah satu sayuran yang cukup mahal di Indonesia. Mengingat beberapa jenisnya yang hanya bisa tumbuh di cuaca yang sangat dingin. Oleh karena itu cara menanamnya harus dilakukan dengan benar serta perawatannya.
Berikut ini cara menanam kale hingga perawatan yang benar.
1. Mempersiapkan Bibit dan Pot
Tidak harus di ladang, kale juga bisa ditanam di dalam pot. Hanya dibutuhkan pot yang berukuran sedang diisi dengan media yakni campuran tanah dengan pupuk secara penuh. Kemudian pilih juga bibit kale yang berkualitas agar banyak yang tumbuh.
Letakkan pot ke dalam area yang cerah setidaknya mendapatkan cahaya matahari 6 jam sehari. Cahaya matahari juga harus langsung mengenai tanah.
2. Menanam Bibit
Bibit kale bisa langsung dimasukkan ke dalam media pot yakni sedalam 50 cm. Jika ingin menanam di pot panjang atau ladang maka harus diberi jarak yang ideal. Jarak ini adalah 30,5 cm antar bibir.
Nantinya kale akan tumbuh menjadi besar dan akarnya tidak saling berebut makanan. Dengan begitu pertumbuhan tanaman akan subur.
3. Perawatan
Cara merawat tanaman kale hanya perlu disiram setiap minggunya. Tidak harus basah kuyup, cukup basahi saja dengan air setidaknya sampai tanak basah 3 cm di permukaannya.
Apabila terdapat banyak hama maka bisa diobati dengan beberapa jenis obat semprot baik pestisida maupun alami seperti campuran kulit bawang merah dan bawang putih.
Manfaat Kale
Ada begitu banyak kandungan dalam kale yang berfungsi sebagai antioksidan. Semua kandungannya memberikan beberapa manfaat sayuran kale kesehatan sebagai berikut:
1. Pemberi Asupan Mineral
Selain air putih, kale juga memiliki kandungan mineral yang tinggi. Mineral dalam kale dibutuhkan semua sel dalam tubuh. Mineral bisa mencegah osteoporosis dan menjaga kesehatan tulang.
2. Mencegah Penyakit Kanker
Kandungan sulforaphane dalam kale akan memerangi pembentukan sel kanker di tingkat molekuler. Itu artinya kale bisa bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker.
3. Memenuhi Kebutuhan Vitamin C Tubuh
Kale juga memiliki kandungan vitamin C yang tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhannya dalam tubuh selain buah-buahan. Bahkan kandungan vitamin C nya jauh lebih tinggi dibandingkan sayuran hijau lain.
4. Membantu Menurunkan Kolesterol
Sayuran kale memiliki kandungan sekuestran asam empedu yang relatif efektif dalam menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Efek lainnya adalah untuk menurunkan risiko penyakit serangan jantung.
FAQ
Apa beda kale dan selada?
Kalau dilihat sekilas, kale ini mirip dengan selada tetapi warnanya lebih hijau pekat. Namun, kale bukan keluarga selada melainkan kubis seperti dikutip dari The Spruce Eats.
Rasa kale seperti apa?
Sayuran kale mentah memiliki rasa pahit yang bisa dikurangi dengan cara memasaknya. Namun, penelitian menunjukkan bahwa memasaknya dapat mengurangi kandungan nutrisinya, termasuk antioksidan, vitamin C, dan beberapa mineral.
Kenapa kale disebut Ratu sayuran?
Daun kale adalah sayuran yang memiliki banyak kandungan nutrisi. Karena banyaknya kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan itu pula, daun kale pun dijuluki dengan "Ratu Sayuran".
Kale termasuk sayur apa?
Kale adalah sayuran anggota keluarga kubis. Ia adalah sayuran silangan seperti kubis, brokoli, kembang kol, collard greens, dan kubis Brussel. Ada banyak jenis sayur kale di pasaran, dan daunnya bisa berwarna hijau atau ungu, dan memiliki bentuk yang halus atau keriting.
Sayur kale tumbuh dimana?
Tanaman kale lebih menyukai suhu dengan temperatur yang dingin. Cuaca yang dingin akan membuat rasa kale lebih manis. Tanaman kale tumbuh di daerah dataran tinggi (Monica van Wensveen, 2009) dalam (Kurniawan, 2016).